CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Kamis, 25 Juni 2009

First Birthday Away From Home

Dear bloggers,
June 24th is always being a special date for me...
Wanna know why?
Well, it's my b'day...
I was born on a date that nobody ever thought fiurteen years ago...
I was a silly premature baby...

Okay, just forget it all...
Let's back to the main topic: my b'day celebration...

Baik, baik, bukan perayaan gede-gedean tepatnya...
Bahkan gw ngerayain ultah pas lagi retret di Pratista bareng BIR monika (Bina Iman Remaja Santa Monika).
Retret itu diadain tanggal 22-24 Juni.
Lebih jelas soal retret akan saia beri tahu di posting selanjutnya.

Awalnya, jujur, gw sempet gak kebayang ultah jauh dari rumah.
Sebagai anak rumahan, gw ceritain sekilas gimana ultah gw pas 13 taon yang nggak jauh beda sama taon-taon sebelumnya.

Gw kebangun pagi-pagi, padahal masih libur. Gw menuruni anak tangga dan berjalan terus menuju meja makan. Ada aroma makanan yang lezat, menggoda dan menggugah nafsu. Macaronni udah mejeng di meja makan. Eyang Putri emang pakarnya makanan-makanan lezat.

Eyang: "Slamat ulang tahun!!
Gw: hehehe...
Mama: Selamat ulang tahun...
Gw: Trima kasiih...

Ultah gw tanggalnya strategis: pas sama waktu liburan.
Sesuda salama2an itu, sih, semua berlanjut biasa. Bonyok kerja dan gw nongkrong di depan komputer. Ya, emang tetep aja ada salam tempel, sih. Makan-makan di resto juga ada, tapi pas weekend night.

Tapi, ultah gw yg keempat belas ini BEDA.
D'ya ask why? Mendingan baca sendiri di paragraf-paragraf awal.

Birthday morning gw selalu dikelilingin keluarga. Sementara di ultah gw kali ini, gw nggak bakal denger suara anggota keluarga gw nyalamin gw. Mungkin juga nggak bakal ada yang notice kalau gw ultah. Ya, gw, sih, nggak minta seluruh peserta retret nyalamin gw, ngasih hadiah, dsb. But I just wanted to be home on my birthday...
Gw pernah kepikiran kalau gw pengen hidup mandiri di negeri orang kalo usia 20-an nanti. Tapi baru ninggalin rumah 3 hari, aja, udah homesick. I'm a random person and I've gotta fix it all...

Tapi, ternyata...
Ultah gw tetep seru di tempat retret...
biarpun pas bangun, gw lupa dan gak ngerasa kalau gw udah 14 tahun saat itu...
Ternyata, ada 2 orang peserta reteret yang bernama Grace dan Theresia yang datengin gw, yang lagi bengong geje.

G&T: Ci, happy birthday, ya...
Gw: Hah? Kok tahu?
G: Kita udah denger...
Gw: Hwah, thanks, yaa...

Tiba-tiba, anak geje bernama Keyko Tanzil yang jadi temen baek gw selama retret datengin gw dengan heboh...

Keyko: Waah, me ulang tahun, ya, Ciiiii... Aku lagi nyariin telor, nih, buat nyiremin cicii...
Gw: Najis ah, Key...

Keyko sibuk mikirin gimana caranya dia bisa dapetin telor atau nyiptain ramuan untuk nyiremin kepala gw. Waah, kejem bener lw, ya, Key, ma temen baru xD...

Hingga akhirnya Misa Penutupan Retret oleh Romo Haris...
Temanya, kok, sedikit menyinggung ulang tahun, mengingat hari itu pas bertepatan dengan hari peringatan kelahiran Yohanes Pembaptis (dan gw)
Tiba-tiba Ibu Syukur berkata,
"Romo, kebetulan pada hari ini ada salah satu peserta kita yang ulang tahun. Vena, silakan berdiri..."

Gw kaget, Keyko ngakak, yang laen jadi pada tahu semua.
Romo Haris doain gw...
Panggilan gw berubah jadi: yang ulang tahun...

Ceritanya kita di bus, nih, mau pulang...
Makin heboh...
Keyko ma Dhea sibuk bikinin ramuan buat nyiremin gw. Bahannya: lotion, fruit tea, bubuk permen, jus botolan yg geje, dsb. Mendingan tanya aja sama pihak yang membuat!

Keyko: Kurang aer nih...
Gw: Ah, janganlah, Key! Apa kata bonyok gw nanti?
Dhea: Pinjem HP lw! *gayanya udah kayak preman gitu*
Gw: Nggak!
Dhea: uh! Ada Bu Syukur nggak?
Keyko: Bu Syukur nggak di bus yang ini kali!
Dhea: Oiya, Oma Lia (Pendamping yang ada di bus ini). Oma, punya nomernya Mamanya Vena gak?
Oma Lia: Emang Vena kenapa?
Keyko: Kita mau nyiremin dia (nunjuk gw yang lagi masang tampang sok innocent)
Dhea: Karna itu kita mau minta izin sama Mamanya...
Oma Lia: Hwah, nggak boleh gitu, dong. Kan, kita baru retret. Kesannya kan nggak baik kalau srem-sireman...

Ko Jeffrey, yang juga pendamping, ikut menambahkan...
Ko Jeff: Kalau ulang tahun kasihnya, tuh, benda yang berkesan. Bunga, dll..."

Dhea n Keyko ngotot...
Dhea: Yah, kan buat kenang-kenangan untuk temen baruu!

Sepanjang perjalanan pun gw dikelitikin sama anak-anak namanya Gaby n Stacia...
Gw disiksa mulu ama anak yang lebih muda dari gw...

Pas bus nyampe di Japos alias BSD, pas gw ngeliat nyokap, gw langsung larii ngedeketin nyokap.
Kebetulan juga nyokap ada di samping Bu Syukur. Hwah, aman, deh, gw!!

Ini adalah b'day pertama gw jauh dari rumah. Ternyata tetep menyenangkan kalau masih dikelilingin orang yang baek dan loving.
I wanna say thank you so much to: Bu Syukur, pendamping, n temen2 retret especially Keyko ma Dhea yang paling semangat nyiremin gw...

xD

Btw, thanks juga buat yang nyalamin lewat FB n sms. Maaf kalow nggak bisa dibales semua. Luphyaall...

xD

Kamis, 18 Juni 2009

Theodore I Mean...

Dear bloggers...
Hi!
Nice to meet ya again (does it sound nice for you?)

I'm back again... dengan posting geje tentunya...
well, well, well, pada waktu liburan begini kayaknya jelas gak cocok untuk mengisi sebuah blog dengan tema yang mendidik. Nggak up to date kesannya...
Santai-santai aja, yawh...

Have I ever told me you how much I heart Theodore the chipmunk, the one of the great Alvin and the Chipmunk?
Well, well, my pals have known it and they start calling me CRAZY!
Yay! I just think that Theodore is cute. Okey? Wanna know? Say what you think and you should say: "It's CUTE!!"


Pic 1...
It's my profile pic in Facebook.
Isn't it cute? Peratiin, deh, lidahnya menjulur keluar...




Pic 2
I took it from the movie (using capture image in WMP)
Yah, jadi ada subtitle geje gitu, deh...
Tapi, mukanya lucuu...





Pic 3
Tampangnya sangat bersyukur biarpun itu nyolong...








Pic 4
Ketahuan nyolong... cengo tapi cute...







Pic 5
Pas adegan lagi belanja sama Dave Seville, a man who takes care of them.





Pic 6
Ehmmm...







Pic 7
a night before Christmas...







pic 8
Sleeping with Dave or on Dave's face....Awh...







Pic 9
Looks so excited when Christmas comes....








Pic 10
eeeemmmm....









Pic 11
Having a nightmare again









Pic 12
I just took it from the net to complete my collection XD...











I don't what you really want if you say he's terrible. The terrible thing is I'm attracted so badly.
Gw, kan, suka ngambil persobality test. Suatu ketika, gw nyoba kuis "Who's Your Secret Crush?"
Yah, biarpun gue ngaku dan emang GAK punya gebetan, iseng-iseng aja nyoba. Kebanyakan hasil orang adalah: Your friend's sweetheart, the child of the enemy of your parents, the one with different social status, etc.
Lalu, apa hasil gue? YOUR PET!
Oke, mnurut hasil tes (ceritain dlm bhs indo aja, ya) katanya gue sayang banget sama hewan sampe2 gue lebih mencintai hewan daripada manusia.
Lalu, apa saran kuis itu buat gw: Tak salah mencintai hewan, tapi lihatlah dirimu dan belajarlah mencintai sesama manusia.
Reaksi gw: BENGONG.
Gw gak punya peliharaan atau jangan2 ni gara Theodore, chipmunk yang imut, atw Limbird, boneka burung hantu kesayangan.
Ckckckck,, bingung yawh... Tapi, mw gimana... cute, sih... Habis nggak ada co yang se-cute and innocent kayak gitu... Yang pasang tampang innocent aja bejat...

Tapi, kadang orang mikir kalo yang namanya Theodore itu semacam manusialah bwat gw dengan kata lain gw dianggap demen, naksir, ngegebet, have a crush on atau apalah sama orang yang namanya theodore atau yang mirip2lah. Ehm, gimana, ya? Sebenernya, sih, nggak. I don't ever really have a crush on a real boy... Beneran. Gw gak enak juga kalo misalkan ada yang nyangka gw serius naksir atau apalah sama a boy named theodore or maybe just similiar name.

I wanna tell that Theodore isn't supposed to be a man I love, but the cutest chipmunk in the universe I admire... XD

My Steps Take Me Here...

Hey bloggers,,
After these loooooooonng school days, finally it's over... We've passed it all successfully... It's little surprising y'know... Not quite a very nice day, but maybe it's enough from now... We've survived very hard til this time and it's time to take a rest now...

Okeey, sebenernya nilai gw gak setragis yang gw bayangin...
Ada sedikit peningkatan...
But the same thing doesn't happen with my rank...
Ada yang bilang peringkat belum tentu bisa jadi tolak ukur kualitas seseorang...
Well, well whatever...
Nobody wanna be ordinary y' know...
If we could be extraordinary, why must be an ordinary people?
But it's not the final result...
You wanna see it? You're gonna see it in the Final Destination in front of the eyes of God...
Well, there are still miles to go, miles that brings you to your dream...
But now we arrive in the oasis.
Not yet the paradise, but this is just so good to have a rest...
congratz for all of you who have done it very well til now...
and for you who feel upset and worry, stop weeping...
there is still tomorrow to fix it al...
But now think again for your resolution...
You'll just keep daydreaming this time and feel thankful for your freedom...

HAPPY HOLIDAY!!!!

Rabu, 17 Juni 2009

The Salvation by the Wind

Feeling the wind comes again for a moment before the heat comes replacing. Smiling while typing words by words like a loon. Laying on my bed and hoping somehow we could beat this damn heat.My melancholy eyes are trying to capture your presence, although they would never get you. But they won't cry the tears and this thing always happens in the all the nights I've passed before. But I know you're not so far to wipe my fears. I know that I hang my fate in you like what I did yesterday. Again waiting you lift up the heat upon my skin.

Like what had been written yesterday, I couldn't ever leave a gift for you to show you how thankful I am for your presence. You're a complicated puzzle I can't ever solve that you're invisible. It's your fate, that's all. And you never know how you save a life in a simple and sweet way.

You're not a knight or an emperor.
You're just a wind...
So invisible that I easily forget
But you also release me from this goddamn heat...

When I tell people that you're just wind...
I reallly mean it...
But you should think about it twice, dear friend...

(sebuah tulisan geje dari seorang anak stress. Maksud ulisan ini? Well, we've got you here to figure it out XD)

Senin, 08 Juni 2009

Tips-tips Geje jadi Wartawan...

Hey, bloggers...
Setelah aku hobi berat ngomongin soal film-film yang mungkin nggak menarik untuk kalian, kali ini bersiap-siap karena aku bakal banyak ngomongin jurnalistik...

Oke, oke, bukan mau nyombong mentang-mentang anak jurnalis atau kru kording sekolah. In fact I wanna say that I don't wanna be a journalist. Yeah, it's not my wish, y' know. But a little journalistic lesson is kinda good to increase my writing skill. Kalo boleh, aku lebih seneng lagi jika bisa menjadi psikolog begitu. Mungkin untuk tetep nulis, karena sudah terpatri sebagai hobi, aku lebih setuju bisa jadi novelis psikologi kayak Torey Hayden. Apalagi Torey biasanya mengangkat kisah nyata. Novel pasti lebih bagus kalo dibuat berdasarkan realita.

Okay, that it's all still just a dream. Let's back to the topic!

Ehm, kalian semua pasti, kalau menilikkan mata ke posting yang di bawah ini, tahu ketidakmampuanku mengurus kording sekolah alias KASUR. Tapi, seenggaknya, bagi kalian yang entah bagaimana ceritanya berniat jadi wartawan, ada sedikit-sedikit tips untuk kalian. Geje abis karena berdasarkan dari pengalaman geje sorang amatiran geje yang jatuh bangun demi tanggung jawab...

Oke, sebelum wawancara, persiapannya juga harus matang....
1.) Tentukan dulu topik wawancaranya...
Kalo misalkan buat tugas dan topiknya udah ditentukan oleh guru, ya, ikuti saja perintah guru kalian. Tapi, kalo harus milih topik sendiri, pilihlah topik yang sedang panas atau menarik.

2.) Tentukan narasumber yang sesuai dengan topik...
Kita nggak bisa asal milih narasumbernya. Narasumber harus sesuai dengaan topik agar nyambung.
Contohnya, jangan pilih gebetanmu yang ganteng (sebenernya culun abis) dan gak berpendidikan sebagai narasumber, padahal topik yang diambil "Pemberdayaan Wanita". Kalian harus sadar. Nggak semua orang pantas untuk jadi narasumber kalian, meskipun setiap tokoh pasti punya keunikan masing-masing. Semua orang emang istimewa, tapi inget topik, dong!
Selain itu, sebagai tips tambahan, carilah cadangan narasumber. Karena rawan sekali kejadian narasumber menolak wartawan...

3.) Carilah kontak si narasumber...
Bagaimana kalian wawancara kalau kalian aja nggak bisa ngontak, tuh, orang??

4.)Buatlah janji dengan si narasumber...
Kalo udah berhasil atau bisa kontak tuh orang, ya, buatlah janji dengannya. Tapi, percayalah, kalau ini adalah bagian yang paling sulit. Kenapa? Ya, kalian harus nerima atau siap-siap kalau kalian ditolak. Itu sudah resiko pekerjaan. Bahkan kalo sampe dilempar asbak atau calon narasumber itu malah kegeeran sama kalian dan semacamnya, itu sudah resikonya. Nasib wartawan kelihatannya jadi kayak ada di tangan narasumber gitu.

Kalo takut dengan resiko seperti itu, berhenti jadi wartawan. Tapi inget kalo kalian berani mengambil resiko, kalian akan memperoleh kepastian. Kepastian itu bisa ditolak atau diterima. Kalau diterima, kalian akan segera melakukan wawancara dan mendapatkan bahan!
Kalau ditolak, jangan ngemis-ngemis di depan calon narasumber itu. Biarpun narasumber yang menentukan, wartawan juga harus punya harga diri. Makin kegeeran ntar tuh calon narasumber kalo kalian sampe maksa plus sujud menyembah. Cari narasumber lain! Apalagi kalo udah bikin list calon-calon narasumber!

5.)Susunlah daftar pertanyaan...
Kalau narasumber sudah didapat, susunlah pertanyaan yang sesuai topik. Misalkan kalo topiknya "Menata Kembali Pendidikan Indonesia" dan kalian beruntung bisa mewawancarai Menteri Pendidikan, jangan malah nanya: "Bapak, potongan rambutnya keren, motong di salon apa?" Itu namanya nggak nyambung. Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan pendidikan. Misalnya: "Apa misi yang akan Bapak lakukan untuk menunjang pendidikan anak-anak pinggiran kota yang terbengkalai?"

Tapi memang boleh saja jika kalian mau menyelipkan pertanyaan mengenai latar belakang tokoh. Misalkan: Nama lengkap? Tempat tanggal lahir? Tingkat pendidikan? dll...
Nggak ada salahnya, kok...

Dengan demikian, wawancara siap berjalan...
Ada 3 cara yang bisa kamu lakukan untuk wawancara:

1.) Langsung ketemuan (face to face dengan si narasumber...)
Kalian bisa janjian untuk ketemuan di suatu tempat atau mungkin kalian bisa langsung datengin si narasumber.
Kelebihan: Wawancara jadi lebih pasti. Kalian bisa mendengar itu langsung dari mulut si narasumber. Dan kalau kalian menemukan kejanggalan dari jawaban si narasumber, kalian bisa langsung bertanya lagi. Apalagi biasanya, satu jawaban si narasumber bisa menetaskan banyak pertanyaan baru untuk memastikan.

Kekuranngan: Capek dan repot. Itu pasti. Apalagi kalau si narasumber cuma bisa ketemuan di tempat yang jaraknya cukup jauh dari tempat kalian berada. Lalu kalian nggak biasa pergi jauh dan nggak tahu jalan. Kalian mungkin aja nyasar kalau tempatnya asing. Lebih buruk lagi, kalian yang sudah capek-capek, tiba-tiba ditolak oleh si narasumber yang secara mendadak membatalkan janji (ini mungkin aja terjadi).

2.) Lewat telepon
Kalian kalau sudah memperoleh nomor kontak si narasumber juga bisa melakukan wawancara lewat telepon. Identik telepon-teleponan biasa, tapi itu tetap saja wawancara.

Kelebihan: Kalian tidak perlu menguras tenaga untuk menemui si narasumber secara langsung. Kalian masih bisa bertanya kalau jawaban si narasumber agak janggal. Pertanyaan pun masih bisa meluas, seperti wawancara langsung.

Kekurangan: Biaya telepon membengkak. Apalgi kalau pendengaranmu terganggu dan kamu mungkin agak repot nyalin jawabannya.

3.)Lewat email...
Sekarang dunia maya tengah merajai bumi. Kalian bisa mengirim daftar pertanyaan ke email si narasumber. Kamu tinggal menunggu kiriman jawaban dari narasumber.

Kelebihan: Nggak capek dan membuang banyak ongkos. Tinggal tunggu narasumbernya aja...

Kekurangan: Kepastian tidak terjamin dan rasanya kalian jadi sangat bergantung dengan si narasumber. Kalian harus nungguin dia mau ngejawab kapan. Udah gitu, pertanyaan jadi agak susah meluas. Kan, kalian nggak denger langsung jawaban dia karena kita harus nunggu dulu jawabannya. Pas jawabannya dikirim dan ternyata masih ada beberapa hal yang bikin kalian nggak ngeh, kalian terpaksa ngehubungin si narasumber lagi. Kan, nggak enak kalo ganggu-ganggu mulu...

Oke, sekarang tinggal proses mengolah data...
Kalian bisa mengolah data ke dalam bentuk percakapan ataupun narasi...
Tapi tetep aja semuanya perlu proses editing...
Dalam bentuk percakapan, jangan dilampirkan seluruh pernyataan si narasumber. Dirangkum aja...
Kalau dalam bentuk narasi, selipkan juga beberapa kutipan pernyataan narasumber, agar pembaca nantinya tidak jenuh.

Laluu, sebagai ending-nya, ingat beberapa tindakan yang sebaiknya JANGAN KALIAN LAKUKAN sebagai wartawan:
1.) Jangan sebarin aib narasumber oke kalow ada kalanya kalian menemukan kejanggalan yang tak kalian sangka. Mungkin juga bakal menarik perhatian pembaca. Tapi ingat, kalian itu tugasnya wartawan bukan gossiper. Dalam membuat profil seorang tokoh, kalian harusnya lebih menonjolkan kelebihan tokoh yang bisa ditiru pembaca. Misalnya, kalian menyebarkan berita bahwa si narasumber itu orangnya gampang nangis. Is it worthy for people?

2.) Jangan lebai juga . Biarpun harus mampu menonjolkan kelebihan narasumber, jangan berlebihan juga menuliskannya seperti si tokoh tidak memiliki kelemahan. Misalnya seperti: "Aura kecerdasannya berpendar, terpantul dari sorot tatapan matanya yang sayu. Begitu memukau..." Itu namanya lebai. Maksudnya, kan, nggak semua orang berpendapat demikian. Jadi menulislah juga secara objektif. Kalau memang ada sisi yang baik, pembaca pasti akan menyadarinya sendiri.

3.) Kalau disuruh pasang foto, pilih foto yang pas. Entah kesalahan ini pernah saia lakukan atau belom. Salah seorang narasumber untuk kording sekolah pernah complain karna fotonya yang dipajang dianggap sebagai aib. Ya, sebenernya, sih, itu urusan bagian yang ngurusin foto. Tapi, usahakan untuk memasang foto narasumber yang sesuai dengan tulisan dan sedang dalam keadaan yang pantas. Pasti akan bebas complain. Kalau narasumber masih complain? Bilang aja tampangnya yang berantakan (Oke, tips yang terakhir ini di-skip aja. Gak guna...)

Sekian tips singkat yang semoga (kelihatannya nggak bakal) berguna buat kalian... XD

Minggu, 07 Juni 2009

Hey bloggers yang ngebaca ni posting-an...
Kali ini seorang aku ingin sedikit membeberkan sedikit tentang nasib dan pemikirannya yang geje...

Ibu aku adalah seorang jurnalis di majalah HIDUP.
Tepatnya sekarang sudah menjadi editor bahasa...
Kerjaannya: ngedit2 tulisan orang, wawancara, transkrip, nulis, dsb.

Sementara anak bungsunya di sekolah, punya kerjaan yang nggak jauh-jauh dari situ-situ juga...
Ia mengurus koran dinding OSIS St. Ursula BSD...
Apa nama koran itu? KASUR alias Koran Sanur: Harian Berkala Anak Ursula...

Tapi anak ini alias diriku sendiri, merasa berbohong dan berdosa kalo ngeliat motto koran tersebut. Mengapa? Karena kebodohannya sendiri, KASUR terbit nggak pernah sesuai tanggal...

Untungnya aku dibantu oleh anggota sie. Publikasi lainnya yang bae2.
Siapakah mereka? Rahelangelexa. iben (eh, inigo...)

Sialnya, tetap saja KASUR gak bisa berjalan dengan aku sebagai pemred. Mengapa? Karena aku emang bukan pemimpin atw koordinator yang benar. Tidak percaya? Tanyalah saja pada mereka yang sudah berpengaaman menjadi partner tugasku... Contact person: Inigo (sorry, ya, No, gw pinjem nama lw. Kayaknya emang lw yang paling kecewa sama kebegoan gw...)

KASUR yang terbit bulan April kemarin... sungguh geje...
Tapi tahukah kalian penderitaanku pas proses pembuatannya? Sangat menderita...
Aku begadang sampe pagi untuk membuatnya. Untunglah ada sahabat baikku yang bernama Olin juga lagi begadang karena ngerjain presentasi Reli. Tidak percaya? Tanya saja pada contact person: Caroline Sugijono. (Lin, inget penderitaan kita dulu, nggak?)

Akhirnya sudah jadi... Tapi, sayangnya dikritik oleh guru Bahasa Indonesia kami:
I. Wiwin: 'msh ada bagian yang kosong-kosong, tuh..."
I. Widya: "Formatnya kurang mirip dengan koran betulan..." (kemudian beliau memberikan saran dan contoh koran yang baik itu seperti apa...)

Aku menerima kritik tersebut dengan lapang dada karena sudah sadar sejak awal soal kegejean koran tersebut. Lagipula, aku bersyukur mendapat kritikan yang membangun tersebut...

Untungnya kami mendapat izin majang tuh koran sama I. Enung. Plok! Dipasanglah koran...

Sedikit info saja, fotonya Yohanes Bagus Indrasworo terpampang hampir di setiap sudut koran. Jelas hal ini bikin si Bagus ngambek karena kita disangka nyebarin aib-nya. Awalnya, dia hanya narasumber kami yang aku wawancara singkat. Proses wawancaranya memang sangat singkat. Proses wawancara dilakukan di rumah Inogo Goestiandi dan gebleknya dilakukan pas si Bagus udah mau dijemput pulang.

Seingetku, aku hanya memberikan 5 pertanyaan singkat perihal kisah Bagus jadi bendahara OSIS 2009. Dijawabnya pun singkat-singkat mengingat mobilnya Bagus udah ngelakson-ngelakson. Tidak percaya? Hubungi contact person: Bagus.

Lalu, mengapa hasil tulisannya bisa panjang? Itu karena aku karang-karang dikit. Itu memang trik. Kenapa bisa? Karena aku sudah tahu latar belakang PEMILOS (Pemilihan OSIS) kayak gimana tanpa perlu nanya2 sama Bagus. dan yang penting KASUR jadi tanpa ada pihak lain yang dirugikan (kecuali fotonya Bagus ntu,, sorry ya, gus...)

Beberapa minggu kemudian,, BP OSIS rapat...
Sie. Publikasi mendapat kritikan atas KASUR yang geje...
Penyampaiannya tidak menyakitkan dan aku bisa mengerti itu...
Masalahnya, Inigo protes: "KASUR, hancur banget!"
Aku juga stress. Inget kalo aku begadang sampe dini hari dengan kemampuan yang terbatas.

Akhirnya aku harus siap2 untuk KASUR bulan Juni yang mengambil tema PRESTASI SANUR 2008-2009, mengingat orang tua murid harus tahu kalo sanur sekolah keren pas mereka ngambil raport anaknya... Awalnya, sih, mau ngebahas kegiatan Sanur sesudah ulum kayak CVC. Tapi kegiatan tersebut malah dibatalin sekolah. Kenapa? Contact person: pembina OSIS...

Karena CVC batal, aku juga terpaksa harus ngebatalin wawancara dengan Michelle/8C, yang kebetulan adalah ketua CVC. (Maaf, ya, Chelle. Acaranya dibatalin, sih...)

Akhirnya, aku harus memikirkan labih matang lagi soal KASUR Juni ini...
Harus berkesan gitu...
Baiklah, untuk profil awalnya mau wawancara Ibu Isti tentang suka duka jadi Kepsek SMP Sanur BSD. Lalu, batal. Mengapa batal? Kita, kan, harsu menonjolkan prestasi siswa Sanur-nya. Takutnya juga, aib kami sebagai murid kesebar...

Lalu, diluncurkan sebuah usulan untuk wawancara siswa yang memperoleh beasiswa ke singapur. Mengapa topik tersebut dipilih? Ehm, awalnya aku sendiri juga tidak mengerti mengapa topik tersebut agak hot. Temen-temen di luar KASUR emang banyak pula yang semangat dengan berita ini. Mengapa? Ya, ada yang karena semangat pengen ngejar beasiswa juga, ada yang sedih takut kehilangan temennya yang cute dan baik hati (lebai amat) karena mengejar beasiswa, dll. Betulkah ada yang berpendapat demikian? Tidak percaya? Contact person: temen2ku. Jika kalian bertanya siapakah mereka, PIKIR AJA ndiri!

Yang pasti awalnya,
I don't really give a damn about it...

Akhirnya setelah dipikir-pikir, bener juga, sih usulannya. Kan anak-anak yang memperoleh beasiswa itu biasanya adalah siswa yang berprestasi, baik, dll.
Oke, lumayan membanggakan untuk ditulis.
Ternyata anak yang laen setuju. Here we go!

Lalu, apakah itu merupakan tugas yang mudah? Nggak juga. Susah malah! Bayangin aja, gimana coba caranya ngehubungin orang yang jelas-jelas udah lulus dan nggak nongkrongin Sanur lagi?

Tapi, entah kenapa, aku merasa bahwa tak ada yang mustahil meskipun mungkin saja aku bisa ambil topik lain.
Inilah langkah-langkah jitu(?!) yang aku perjuangkan demi KASUR:

1.) Nanya sama kerabat, siapa aja yang berhasil nerima beasiswa... (oke, sejujurnya langkah pertama ini awalnya memang bukan untuk KASUR. Ya, lebih cocok dibilang untuk menambah wawasan dan memperluas wawasan temen yang penasaran)

2.) Mikir2 sendiri kalo2 aku punya kontak salah satu dari mereka... (keliatannya nggak ada)

3.) Tanya anggota Sie. Publikasi (yang aku ingat Inigo tidak menjawab pertanyaan ini...)

4.) Tanya temen deket (yang ternyata hanya tahu kontak nomer orang yang gagal menerima beasiswa...)

5.) Tanya Kibro (yang akhirnya menjawab: Who cares about it?!)

6.) Tanya Limbird, boneka burung hantu kesayangan (Limbird hanya menatapku dengan bola matanya yang imut namun cuma diem aja...)

Oke, emang aku sudah gila kala itu! Nyatanya, suatu ketika pas iseng buka-buka my won telephone book, aku menemukan kejanggalan. Apakah itu? Ternyata aku punya kontak salah satu penerima beasiswa.

Besoknya aku diskusikan dengan anak-anak Publikasi yang laen. Mereka satuju-setuju, aja. Siip. Sudah daku kontak orangnya, wawancara lewat email, dll. Akhirnya aku sudah menuntaskan satu tugas dengan (sangat tidak) profesional. Pertanyaan kali ini sangat banyak dan geje ketimbang yang dikasih ke Bagus, mengingat aku tidak terlalu kenal betul si narasumber dan aku nggak (akan pernah) nrima beasiswa ke Singapur. Semoga si narasumber (yang ketiban sial di wawancara ama gw) nggak stress ngejawabin pertanyaanku...

Oiya, lalu siapa itu sang narasumber? Contact person: BACA AJA KASUR BULAN JUNI NTAR!
(Smoga bisa) terbit: 12 Juni 2009! Dengan berita and feature yang up to date soal Sanur...

(Oke, aku tahu kalau akhirnya smua ini aku tutup dengan promosi nan geje...)

Rabu, 03 Juni 2009

Hey bloggers!
Yep, now I wanna talk about movies again...
Yep, siap- siap kecewa karena sekali lagi gw gak bakalan ngomongin film yg lagi in...
Film-film lama malah...
tapi,, semua film itu berasal dari true story lho...

Sebagai pengantar aja, pada tau gak soal masa-masa kelam dunia remaja negara adidaya yaitu Amerika Serikat?
Well, kalau kalian notice, sebenernya ada banyak hal yang mencoreng kehidupan remaja Amerika. Satu yang paling terkenal ialah kasus Columbine High School, Colorado, USA.
Jadi ceritanya ada dua orang remaja yang entah kenapa menembaki warga sekolah lainnya. Penembakan itu mengakibatkan kematian dua belas orang siswa dan seorang guru. Korban lainnya ialah dua puluh tiga orang siswa yang terluka. Tragisnya siswa-siswa yang melakukan tindakan terebut justru malah bunuh diri sesudahnya. Katanya, sih, karena mereka emg kelewat fanatik sama rocker geje Marilyn Manson yang atheis. Memang Marilyn menampik pernyataan ini,
but who knows? Wew... But anyway it was so tragic...
Tapi ternyata insiden di Columbine itu juga menyebabkan insiden kelam lainnya...

Kejadian tersebut terjadi tahun 1999...
Emang harus diakui kalau sekitar tahun 1990-an, Amerika punya cacatan kelam akibat tindakan para remaja...
Ya, meskipun akhirnya hak para remaja juga harus dipertanyakan setelah insiden ini...
Dan beberapa film pun memaparkan realita ini...

Intip bareng-bareng yuks...

Not Like Everyone Else (2006)

Starring: Alia Shawkat, Illeana Douglas,Eric Schweig
Director: Tom McLaughlin
Genre : Drama

Plot
This is based on a true story, I can tell that...
Setelah peristiwa penembakan di Columbine High School, sekolah-sekolah di Amrik langsung memperketat pengawasan pada siswa agar tak terjadi kejadian serupa. Pengawasan tersebut terjadi pula di sekolah Brandi Blackbear (Alia Shawkat), Union High School. Brandi sendiri sebenarnya tidak ambil pusing dengan peristiwa tersebut. Gadis keturunan indian ini pun memilih tenggelam dalam cerita-cerita horo karangannya.

Tak ayal kegemaran itulah yang justru mengoyak kehidupan Brandi.

Mengingat para pelaku penembakan Columbine ialah anak-anak berpenampilan gothic, pihak sekolah pun ikut mencurigai Brandi yang misterius dan slalu berbusana hitam. Apalagi Brandi menulis kisah-kisah horor. Geng putri nan bitchy yang diawaki Kimberly dkk. pun selalu memojokan Brandi. Tulisan horor buatan Brandi pun akhirnya sukses mendarat di tangan sang kepala sekolah. Dengan mudahnya mereka langsung menjatuhi hukuman skors buat Brandi.

Tiap kali Brandi ketahuannyari info tentang ritual kuno suku-suku kanibal ataupun menulis cerita horor, sekolah langsung menghukum Brandi. Padahal Brandi gak salah apa-apa. Ia pun jadi cenderung dipojokkan di pergaulan. It sucks.

Nggak tahan dengan ketidakadilan ini, akhirnya Brandi dan keluarganya ACLU (semcam HAM versi Amrik) untuk menuntut pihak sekolah. ACLU pun juga yakin akan memenangkan tuntutan dan memperoleh uang yang banyak bagi the Balckbear kalau mereka menang. Tapi, apakah semudah itu?

What I wanna tell...
Well, jujur aja kalo kita udah seru-serunya nonton (kalo demen film ginian), kita bakal agak kecewa sama ending-nya. Yah, biarpun aku juga mikir kalau ending film ini still beautiful, although it's still different with what I thought before.

Ngeliat nasib Brandi itu bawaannya jadi mikir... it's damn a bad luck. It's not fair indeed. Kayaknya pihak sekolah (dan gengnya Kimberly) tuh nggak adil banget. Mereka mengisolasi Brandi karena pemikirannya. But then we know that Brandi was just a great imaginator. Do u know the imaginators? Yeah, they're just creative, fantastis, and smart in their own way. Apa, sih, masalahnya dengan itu? Mereka, tuh, kayak nutup telinga dari setiap penjelasan Brandi. What the f***?

Tapi ternyata tetep ada banyak hal yang bisa Brandi dapet dari pengalaman pahit ini. Ya bukan 'cause I'm a freak, I gotta change myself a lot. She learned that her parents loved her indeed. Awalnya, Brandi punya hubungan yang kurang baikd dengan sang ayah yang dulunya terobsesi dengan anak laki-laki. Namun, lewat insiden ini, Brandi jadi tahu kalo ayahnya ternyata sayang banget sama dia lewat dukungan yang ia berikan.

And I'm about being jealous with her. Yeah, a little bit.
Kayaknya pengen banget jadi kayak Brandi yang tegar banget. Dia nggak peduli sama kata orang karena dia percaya dengan dirinya sendiri. Brandi juga pengampun banget. Dia bisa memaafkan temennya yang udah fitnah dia, ninggalin dia...

It's not a famous movie but I get addicted. It's amazing that it really happened!!

Pitcure
1.) Brandi menampik tuduhan pihak sekolah atas dirinya. Sementara itu di tangannya terukir gambar lambang Yahudi atw semacamnya.

(sorry guys, gak banyak gambar yang berhasil didapat buat film ini secara gak populer. Aku juga nonton film ini dari HBO, jd nggak bisa nyolong dari DVD. Tapi sebenernya tampang Brandi atau Alia Shawkat lumayan juga kok kayak gambar yang pertama atw paling atas.)

Cheaters (2000)

Starring: Jeff Daniels, Jena Malone, Blake Heron
Director:John Stockwell
Duration: 102 minutes

The Plot
Mr. Gerard Plecki (Jeff Daniels) yang juga kerap dipanggil Jerry, optimis bahwa murid-muridnya di Steinmetz High School bisa memenangkan United States Academic Decalthon (USAD). USAD adalah sebuah kompetisi antar SMU dalam bidang akademis gitu. Sayangnya, kemampuan akademis siswa tidak mendukung. Sementara itu, para siswa juga berharap besar akan mengalahkan Whitney Young High School yang selama ini selalu memenangkan kompetisi.

Suatu ketika Matt (Blake Heron) berhasil mendapatkan soal- soal yang akan digunakan untuk kompetisi secara rahasia. Ternyata, insiden itu justru membawa kabar gembira untuk Plecky dan siswa lainnya. Plecky pun akhirnya membiarkan siswanya menyontek agar bisa menang. Nyatanya, rencana mereka sukses besar.

Namun, kesuksesan mereka justru memicu kecurigaan publik.

What I wanna tell
Tim dari Steinmetz emang salah banget karna milih untuk curang. They could do something much better than cheating. Tapi, ya, itu plihan mereka. Nggak heran juga kalo mereka ketahuan nyontek. Di kompetisi tingkat wilayah, nilai mereka cenderung agak rendah biarpun masih berhasil memasuki jenjang daerah. Mereka nyontek di kompetisi tingkat daerah. Perbedaan nilai mereka kontras banget, terutama di pelajaran matematik. Bayangin aja nilai dari 1,75 langsung ningkat jadi 8,75. Ckckckck...

Namun, insiden ini akhirnya bikin banyak remaja lain bersuara. Bukan menghujat tapi mendukung. Mereka menyuarakan kalo ternyata banyak orang Amrik yang meraih sukses dengan nyontek. Wew, parah banget ya kalo mw dipikir...

Tapi ada juga ketidakadilan yang ada di sini...
Begini, soal kompetisi diproduksi di Whitney Young High School, jadi lebih besar kesempatan mereka buat nyontek. Tapi, mereka nggak pernah dicurigai.

Kayaknya juga sekolah Steinmetz ini sekolah Polandia di Amrik. Ngaku deh kalo tuh sekolah bobrok abis. Tapi, kayaknya keberhasilan sekolah ini (biarpun nyontek) dipertanyakan lbih karena mereka emang sekolah nggak ternama. Nggak banget, sih...


So now we can see that American teenage life is not as bright as you think. Sometimes it sucks as the movies tell...

;;