CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Minggu, 07 Juni 2009

Hey bloggers yang ngebaca ni posting-an...
Kali ini seorang aku ingin sedikit membeberkan sedikit tentang nasib dan pemikirannya yang geje...

Ibu aku adalah seorang jurnalis di majalah HIDUP.
Tepatnya sekarang sudah menjadi editor bahasa...
Kerjaannya: ngedit2 tulisan orang, wawancara, transkrip, nulis, dsb.

Sementara anak bungsunya di sekolah, punya kerjaan yang nggak jauh-jauh dari situ-situ juga...
Ia mengurus koran dinding OSIS St. Ursula BSD...
Apa nama koran itu? KASUR alias Koran Sanur: Harian Berkala Anak Ursula...

Tapi anak ini alias diriku sendiri, merasa berbohong dan berdosa kalo ngeliat motto koran tersebut. Mengapa? Karena kebodohannya sendiri, KASUR terbit nggak pernah sesuai tanggal...

Untungnya aku dibantu oleh anggota sie. Publikasi lainnya yang bae2.
Siapakah mereka? Rahelangelexa. iben (eh, inigo...)

Sialnya, tetap saja KASUR gak bisa berjalan dengan aku sebagai pemred. Mengapa? Karena aku emang bukan pemimpin atw koordinator yang benar. Tidak percaya? Tanyalah saja pada mereka yang sudah berpengaaman menjadi partner tugasku... Contact person: Inigo (sorry, ya, No, gw pinjem nama lw. Kayaknya emang lw yang paling kecewa sama kebegoan gw...)

KASUR yang terbit bulan April kemarin... sungguh geje...
Tapi tahukah kalian penderitaanku pas proses pembuatannya? Sangat menderita...
Aku begadang sampe pagi untuk membuatnya. Untunglah ada sahabat baikku yang bernama Olin juga lagi begadang karena ngerjain presentasi Reli. Tidak percaya? Tanya saja pada contact person: Caroline Sugijono. (Lin, inget penderitaan kita dulu, nggak?)

Akhirnya sudah jadi... Tapi, sayangnya dikritik oleh guru Bahasa Indonesia kami:
I. Wiwin: 'msh ada bagian yang kosong-kosong, tuh..."
I. Widya: "Formatnya kurang mirip dengan koran betulan..." (kemudian beliau memberikan saran dan contoh koran yang baik itu seperti apa...)

Aku menerima kritik tersebut dengan lapang dada karena sudah sadar sejak awal soal kegejean koran tersebut. Lagipula, aku bersyukur mendapat kritikan yang membangun tersebut...

Untungnya kami mendapat izin majang tuh koran sama I. Enung. Plok! Dipasanglah koran...

Sedikit info saja, fotonya Yohanes Bagus Indrasworo terpampang hampir di setiap sudut koran. Jelas hal ini bikin si Bagus ngambek karena kita disangka nyebarin aib-nya. Awalnya, dia hanya narasumber kami yang aku wawancara singkat. Proses wawancaranya memang sangat singkat. Proses wawancara dilakukan di rumah Inogo Goestiandi dan gebleknya dilakukan pas si Bagus udah mau dijemput pulang.

Seingetku, aku hanya memberikan 5 pertanyaan singkat perihal kisah Bagus jadi bendahara OSIS 2009. Dijawabnya pun singkat-singkat mengingat mobilnya Bagus udah ngelakson-ngelakson. Tidak percaya? Hubungi contact person: Bagus.

Lalu, mengapa hasil tulisannya bisa panjang? Itu karena aku karang-karang dikit. Itu memang trik. Kenapa bisa? Karena aku sudah tahu latar belakang PEMILOS (Pemilihan OSIS) kayak gimana tanpa perlu nanya2 sama Bagus. dan yang penting KASUR jadi tanpa ada pihak lain yang dirugikan (kecuali fotonya Bagus ntu,, sorry ya, gus...)

Beberapa minggu kemudian,, BP OSIS rapat...
Sie. Publikasi mendapat kritikan atas KASUR yang geje...
Penyampaiannya tidak menyakitkan dan aku bisa mengerti itu...
Masalahnya, Inigo protes: "KASUR, hancur banget!"
Aku juga stress. Inget kalo aku begadang sampe dini hari dengan kemampuan yang terbatas.

Akhirnya aku harus siap2 untuk KASUR bulan Juni yang mengambil tema PRESTASI SANUR 2008-2009, mengingat orang tua murid harus tahu kalo sanur sekolah keren pas mereka ngambil raport anaknya... Awalnya, sih, mau ngebahas kegiatan Sanur sesudah ulum kayak CVC. Tapi kegiatan tersebut malah dibatalin sekolah. Kenapa? Contact person: pembina OSIS...

Karena CVC batal, aku juga terpaksa harus ngebatalin wawancara dengan Michelle/8C, yang kebetulan adalah ketua CVC. (Maaf, ya, Chelle. Acaranya dibatalin, sih...)

Akhirnya, aku harus memikirkan labih matang lagi soal KASUR Juni ini...
Harus berkesan gitu...
Baiklah, untuk profil awalnya mau wawancara Ibu Isti tentang suka duka jadi Kepsek SMP Sanur BSD. Lalu, batal. Mengapa batal? Kita, kan, harsu menonjolkan prestasi siswa Sanur-nya. Takutnya juga, aib kami sebagai murid kesebar...

Lalu, diluncurkan sebuah usulan untuk wawancara siswa yang memperoleh beasiswa ke singapur. Mengapa topik tersebut dipilih? Ehm, awalnya aku sendiri juga tidak mengerti mengapa topik tersebut agak hot. Temen-temen di luar KASUR emang banyak pula yang semangat dengan berita ini. Mengapa? Ya, ada yang karena semangat pengen ngejar beasiswa juga, ada yang sedih takut kehilangan temennya yang cute dan baik hati (lebai amat) karena mengejar beasiswa, dll. Betulkah ada yang berpendapat demikian? Tidak percaya? Contact person: temen2ku. Jika kalian bertanya siapakah mereka, PIKIR AJA ndiri!

Yang pasti awalnya,
I don't really give a damn about it...

Akhirnya setelah dipikir-pikir, bener juga, sih usulannya. Kan anak-anak yang memperoleh beasiswa itu biasanya adalah siswa yang berprestasi, baik, dll.
Oke, lumayan membanggakan untuk ditulis.
Ternyata anak yang laen setuju. Here we go!

Lalu, apakah itu merupakan tugas yang mudah? Nggak juga. Susah malah! Bayangin aja, gimana coba caranya ngehubungin orang yang jelas-jelas udah lulus dan nggak nongkrongin Sanur lagi?

Tapi, entah kenapa, aku merasa bahwa tak ada yang mustahil meskipun mungkin saja aku bisa ambil topik lain.
Inilah langkah-langkah jitu(?!) yang aku perjuangkan demi KASUR:

1.) Nanya sama kerabat, siapa aja yang berhasil nerima beasiswa... (oke, sejujurnya langkah pertama ini awalnya memang bukan untuk KASUR. Ya, lebih cocok dibilang untuk menambah wawasan dan memperluas wawasan temen yang penasaran)

2.) Mikir2 sendiri kalo2 aku punya kontak salah satu dari mereka... (keliatannya nggak ada)

3.) Tanya anggota Sie. Publikasi (yang aku ingat Inigo tidak menjawab pertanyaan ini...)

4.) Tanya temen deket (yang ternyata hanya tahu kontak nomer orang yang gagal menerima beasiswa...)

5.) Tanya Kibro (yang akhirnya menjawab: Who cares about it?!)

6.) Tanya Limbird, boneka burung hantu kesayangan (Limbird hanya menatapku dengan bola matanya yang imut namun cuma diem aja...)

Oke, emang aku sudah gila kala itu! Nyatanya, suatu ketika pas iseng buka-buka my won telephone book, aku menemukan kejanggalan. Apakah itu? Ternyata aku punya kontak salah satu penerima beasiswa.

Besoknya aku diskusikan dengan anak-anak Publikasi yang laen. Mereka satuju-setuju, aja. Siip. Sudah daku kontak orangnya, wawancara lewat email, dll. Akhirnya aku sudah menuntaskan satu tugas dengan (sangat tidak) profesional. Pertanyaan kali ini sangat banyak dan geje ketimbang yang dikasih ke Bagus, mengingat aku tidak terlalu kenal betul si narasumber dan aku nggak (akan pernah) nrima beasiswa ke Singapur. Semoga si narasumber (yang ketiban sial di wawancara ama gw) nggak stress ngejawabin pertanyaanku...

Oiya, lalu siapa itu sang narasumber? Contact person: BACA AJA KASUR BULAN JUNI NTAR!
(Smoga bisa) terbit: 12 Juni 2009! Dengan berita and feature yang up to date soal Sanur...

(Oke, aku tahu kalau akhirnya smua ini aku tutup dengan promosi nan geje...)

0 komentar: